PERMASALAHAN
DALAM REKAM MEDIS RUMAH SAKIT
Aninda Hasri Ainun Nisak
DIII PMIK 1A, Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang
Rekam medis merupakan
komponen penting kegiatan manajemen rumah sakit. Menurut Firdaus (2008), dalam
rangka upaya peningkatan mutu serta efisiensi pelayanan kesehatan di rumah
sakit, perlu adanya dukungan dari berbagai faktor yang terkait. Salah satu faktor
yang ikut mendukung keberhasilan upaya tersebut adalah terlaksananya
penyelenggaraan rekam medik yang sesuai dengan standar yang berlaku. Dokumen
rekam medis merupakan dokumen yang penting, tetapi masih banyak kesalahan yang
terjadi dalam kepengurusannya maupun perawatannya.
Salah satu pedoman untuk menilai
mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam
medis yang baik dan lengkap. Menurut Pamungkas, Marwati, & Solikhah (2010),
tanggung jawab utama akan kelengkapan rekam medis terletak pada dokter yang
bertanggung jawab merawat pasien. Akbar (2012), menyatakan rekam medis yang
tidak lengkap bisa menjadi suatu masalah, karena rekam medis terkadang menjadi
satu-satunya catatan yang dapat memberikan informasi tentang apa saja hal-hal
yang terkait dengan pasien dan penyakitnya serta pemeriksaan dan pemberian obat
yang telah dilakukan di rumah sakit.
Kelengkapan rekam medis
sangat berguna untuk mengetahui secara detail riwayat penyakit pasien, tindakan
pemeriksaan yang telah dilakukan, dan merencakan tindakan selanjutnya. Menurut
Giyana (2012), “banyak dokumen yang belum lengkap dan waktu pengembalian berkas
lebih dari tempo yang ditentukan sehingga menghambat proses selanjutnya”. Ketidaklengkapan
pengisian rekam medis membuat terhambatnya pemenuhan hak pasien terhadap isi
rekam medisnya, mempersulit proses klasifikasi dan kodefikasi penyakit,
terhambatnya proses pembuatan pelaporan rumah sakit, terhambatnya pembuatan
tanda bukti untuk kasus kepolisian dan hukum, dan menghambat proses pengajuan
klaim asuransi (Lihawa, Mansur, & Wahyu, 2015) .
Kode diagnosis yang tidak
akurat akan menyebabkan data tidak akurat. Hal tersebut dikarenakan
ketidaklengkapan pengisian informasi dokumen rekam medis diantaranya adalah
waktu dokter yang sempit, pasien yang banyak (Pujihastuti & Sudra, 2014) . Kelengkapan
pengisian dokumen rekam medis sangat penting dilakukan karena rekam medis
setiap pasien berfungsi sebagai tanda bukti sah yang dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum (Hatta, 2011) .
Hal lain yang biasanya
terjadi kesalahan yaitu dalam sistem penomoran dokumen rekam medis. Menurut
Hasibuan (2016), penomoran nomor rekam medik yang baik merupakan salah satu
kunci keberhasilan atau kebaikan manajemen rekam medis dari suatu pelayanan
kesehatan, tentunya jika didukung dengan sistem yang baik. Penomoran berkas
rekam medis akan menjadi baik apabila petugas benar – benar memperhatikan
kinerjanya, teliti dalam bekerja, dan bekerja secara profesional sesuai
prosedur yang berlaku serta harus diadakan pelatihan untuk petugas rekam medis
agar petugas rekam medis lebih menguasai bidangnya sehingga kewalahan tidak
terjadi (Hasibuan, 2016) .
Banyak kasus mengenai
kerusakan dokumen rekam medis. Dokumen rekam medis merupakan alat untuk merekam
terjadinya transaksi pelayanan sehingga harus dijaga keamanan dan
kerahasiaannya dari bahaya kerusakan (Valentina & Sebayang, 2018) . Kerusakan dokumen
rekam medis disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Valentina &
Sebayang (2018), mengatakan faktor intrinsik yang meliputi kualitas kertas,
tinta dan perekat kemungkinan menjadi penyebab kerusakan pada dokumen rekam
medis. Faktor ekstrinsik yaitu kelembaban udara, suhu, jamur dan debu dapat
menjadi penyebab kerusakan pada dokumen rekam medis.
Rumah sakit di Indonesia
sering sekali terjadinya missfile
pada bagian penyimpanan. Ketidaktepatan penyimpanan berkas rekam medis (missfile) dapat menghambat pelayanan
kesehatan. Menurut Simanjuntak &
Sirait (2018), banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya missfile, faktor-faktor tersebut antara
lain yaitu faktor sistem penyimpanan, sistem penomoran, sistem penjajaran,
sarana ruang penyimpanan, dan petugas ruang penyimpanan.
Demi terhindarnya dokumen
rekam medis dari kesalahan penomoran, ketidaklengkapan, kerusakan,
ketidaktepata penyimpanan, kode diagnosis yang tidak akurat, diperlukan tenaga
kesehatan yang profesional. Diharapkan dengan adanya tenaga kesehatan yang
profesional, upaya peningkatan mutu serta efisiensi pelayanan kesehatan di
rumah sakit dapat meningkat dengan cepat.
Daftar Rujukan
Akbar, F.
H. (2012, Juli 30). Hubungan Antara Masa Kerja Dokter Dengan Kelengkapan
Pengisian Data Rekam Medis Oleh Dokter Yang Bertugas Di Puskesmas Kecamatan
Karawang Barat Kabupaten Karawang Periode 1-31 Oktober 2011. Diambil
kembali dari
http://eprints.undip.ac.id/37539/1/Firman_Haji_NA_G2A008083_PDF_KTI.pdf.
Firdaus,
S. (2008). Rekam Medis dalam Sorotan Hukum dan Etika. Surakarta: LPP
UNS dan UNS Press.
Giyana,
F. (2012). Analisis Sistem Pengelolaan Rekam Medis Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Semarang. Diambil kembali dari
https://www.neliti.com/publications/18739/analisis-sistem-pengelolaan-rekam-medis-rawat-inap-rumah-sakit-umum-daerah-kota.
Hasibuan,
A. S. (2016). Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Duplikasi
Penomoran Berkas Rekam Medis Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan
Tahun 2016. Diambil kembali dari http://ojs.stikes-imelda.ac.id/index.php/jipdik/article/view/197.
Hatta,
G. (2011). Tujuan Kegunaan, Pengguna dan Fungsi Rekam Medis Kesehatan.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Lihawa,
C., Mansur, M., & Wahyu, T. (2015). Faktor-faktor Penyebab
Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis Dokter di Ruang Rawat Inap.
Diambil kembali dari
http://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/view/957/477.html.
Pamungkas,
T. W., Marwati, T., & Solikhah. (2010, Januari). Analisis
Ketidaklengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah
Yogyakarta. Diambil kembali dari
http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/article/123570.
Pujihastuti,
A., & Sudra, R. I. (2014, Oktober). Hubungan Kelengkapan Informasi
Dengan Keakuratan Kode Diagnosis Dan Tindakan. Diambil kembali dari
http://jmiki.aptirmik.or.id/index.php/jmiki/article/viewFile/25/11.html.
Simanjuntak,
E., & Sirait, L. W. (2018, Juli 28). Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya
Missfile Di Bagian Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rumah Sakit Mitra Medika
Medan Tahun 2017. Diambil kembali dari http://ojs.stikes-imelda.ac.id/index.php/jipdik/article/view/48.
Valentina,
& Sebayang, S. B. (2018, Februari). Faktor Penyebab Kerusakan Dokumen
Rekam Medis Di Ruang Penyimpanan Rsu Mitra Sejati Medan. Diambil kembali
dari http://ojs.stikes-imelda.ac.id/index.php/jipdik/article/view/50.
Komentar
Posting Komentar